Senin, 27 Juni 2011

Hasil laporan Praktikum Pembibitan

Tinggi Tanaman

Acacia Mangium

no

Kelompok

Minggu Ke-

3

4

5

6

7

1

1

4,45

4,72

7,01

9,47

12,26

2

2

4,94

6,41

7,78

8,72

10,67

3

3

5,94

7,04

9,69

11,25

13,22

4

4

8,18

9,70

12,06

13,79

16,63

5

5

4,34

6,51

9,54

9,93

11,38

6

6

4,33

5,93

8,59

9,75

11,46

A. Crassicarpa

no

Kelompok

Minggu Ke-

3

4

5

6

7

1

1

3,97

5,25

7,57

9,48

12,83

2

2

5,70

7,31

8,78

10,39

11,67

3

3

5,89

7,21

9,23

11,17

12,94

4

4

5,96

6,69

7,74

10,14

13,00

5

5

3,23

5,40

6,67

8,41

9,84

6

6

4,35

6,43

8,67

11,07

12,18



Uji Anova Tinggi tanaman (2 perlakuan 6 ulangan)

Perlakuan 1 : Acacia mangium

Perlakuan 2 : Acacia crassicarpa

Sumber Keragaman

DB

Jumlah Kuadrat

Kuadrat Tengah

Fhitung

F0,5

Perlakuan

1

0,83

0,83

0,27

4,96

Galat

10

30,60

3,06

Total

11

31,43

Koefisien Keragaman = 14,18 %

BNT(α=0,05) = 2,25

Rata-Rata Perlakuan :

  1. 12,60
  2. 12,08

Senin, 20 Juni 2011

Laporan Praktikum Penyakit Penting tanaman Utaman

Praktikukm :Penykit Penting pada tanaman padi
Tempat dan Waktu : Desa sipin teluk duren. Kec, Kumpeh Ulu. Kab, Muara Jambi. Tanggal 18 Juni 2011.
Komoditas : Tanaman Padi
Keadaan Lahan :Untuk keadaan lahan pada tanaman padi di Desa sipin Teluk Duren, yaitu Datar
Hasil dan Pembahasan: Dari hasil praktek lapangan terdapat beberapa macam penyakit yang ada pada komoditas padi yaitu :

A. Jamur
Blas (Blast)
Penyakit ini mampu menurunkan hasil yang sangat besar.
Penyebab penyakit: jamur Pyricularia oryzae Cav.
Penyakit blas menimbulkan dua gejala khas, yaitu:
Blas daun berupa bercak-bercak jorong dengan ujung runcing dengan pusat bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dengan tepi coklat atau coklat kemerahan. Bentuk dan warna bercak bervariasi tergantung dari keadaan lingkungan, umur bercak dan derajat ketahanan jenis padi. Pada daun tua bercak bercak agak kecil dan lebih bulat.
Blas leher berupa bercak coklat kehitaman pada pangkal leher yang dapat mengakibatkan leher malai tidak mampu menopang malai dan patah.


Hawar Pelepah (Sheath Blight)
 Penyakit ini menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah dan juga gabah tidak berisi penuh bahkan hampa.
 Penybab penyakit: jamur Rhizoctonia solani Kuhn (Thanatephorus cucumeris [FR] Donk).
Gejala awal penyakit hawar pelepah ini berupa bercak oval atau bulat berwarna putih pucat pada pelepah dan dapat mencapai daun bendera.
Perkembangan penyakit hawar pelepah ini didukung oleh kondisi lingkungan yang lembab dan jarak tanam yang terlalu rapat.


Busuk Batang (Stem Rot)
 Disebabkan oleh jamur Sclerotium oryzae
 stadium sklerotium dari jamur busuk batang disebut Sclerotium oryzae Catt.
stadium konidium dari jamur ini disebut Nakataea sigmoidea (Cav) Hara. . stadium seksualnya disebut Magnaporthe salvinii (Catt) Krause et Webster.
Gejala awal berupa bercak berwarna kehitam-hitaman, bentuknya tidak teratur pada sisi luar pelepah daun dan secara bertahap membesar. Akhirnya, cendawan menembus batang padi yang kemudian menjadi lemah, anakan mati, dan akibatnya tanaman rebah.


Busuk Pelepah (Sheath Rot)
 Penyebab penyakit: jamur Sarocladium oryzae (Sawada) Gums dan Hawksworth.
Gejala awal adalah adanya noda berbentuk bulat memanjang hingga tidak teratur dengan panjang 0,5-1,5 cm, warna abu-abu di tengahnya dan coklat atau coklat abu-abu di pinggirnya. Bercak membesar, sering bersambung, dan bisa menutupi seluruh pelepah daun. Infeksi berat menyebabkan malai hanya muncul sebagian (tidak berkembang) dan mengerut. Malai yang muncul sebagian hanya dapat menghasilkan sedikit bulir yang berisi.


Bercak Coklat (Brown Spot)
 Penyebab penyakit: jamur Drechslera oryzae (B. de Haan) atau Helmintosporium oryzae.
Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah bercak berwarna coklat, berbentuk oval sampai bulat, berukuran sebesar biji wijen, pada permukaan daun, pada pelepah, atau pada gabah.
Patogen penyakit bersifat terbawa benih (seed borne).



Bercak Cercospora (Narrow brown Leaf Spot)
 Penyakit ini menimbulkan kerugian sampai 40%.
 Penyebab penyakit: jamur Cercospora oryzae.
Penyakit menghasilkan gejala bercak-bercak lurus sempit memanjang berwarna cokelat kemerahan sejajar dengan ibu tulang daun pada helaian daun bendera, pada fase tumbuh - pemasakan. Banyaknya bercak meningkat pada waktu tanaman membentuk anakan. Gejala juga dapat terjadi pada pelepah dan kulit gabah.


Busuk Pelepah (Sheath Rot)
 Penyebab penyakit: jamur Sarocladium oryzae (Sawada) Gums dan Hawksworth.
Gejala awal adalah adanya noda berbentuk bulat memanjang hingga tidak teratur dengan panjang 0,5-1,5 cm, warna abu-abu di tengahnya dan coklat atau coklat abu-abu di pinggirnya. Bercak membesar, sering bersambung, dan bisa menutupi seluruh pelepah daun. Infeksi berat menyebabkan malai hanya muncul sebagian (tidak berkembang) dan mengerut. Malai yang muncul sebagian hanya dapat menghasilkan sedikit bulir yang berisi.






Bercak Cercospora (Narrow brown Leaf Spot)
 Penyakit ini menimbulkan kerugian sampai 40%.
 Penyebab penyakit: jamur Cercospora oryzae.
Penyakit menghasilkan gejala bercak-bercak lurus sempit memanjang berwarna cokelat kemerahan sejajar dengan ibu tulang daun pada helaian daun bendera, pada fase tumbuh - pemasakan. Banyaknya bercak meningkat pada waktu tanaman membentuk anakan. Gejala juga dapat terjadi pada pelepah dan kulit gabah.



Hawar Daun Jingga (Red Stripe)
 Penyebab penyakit: Microbacterium sp
 Penyakit ini menyebabkan gabah tidak terisi penuh atau bahkan hampa.
Gejala penyakit diawali dengan titik kecil berwarna jingga (oranye) di helaian daun. Dari titik tersebut terbentuk garis lurus (stripe) berwarna jingga, ke arah ujung daun. Garis ini tidak pernah ke arah pangkal daun. Dalam perkembangannya, gejala ini menjadi hawar (blight), mirip dengan gejala yang disebabkan oleh hawar daun bakteri.


C. Virus
Tungro
 Penyeban penyakit: virus tungro padi (VTP), terdiri dari dua bentuk yaitu:
 Virus yang berbentuk batang (RTBV = Rice Tungro Bacciliform Virus)
 virus yang bulat isometri (RTSV = Rice Tungro Spherical Virus).
Gejala tanaman padi yang terserang virus tungro sangat mirip dengan gejala tanaman yang kekurangan unsur hara (penyakit fisiologis).
Secara garis besar gejala-gejala tersebut adalah sebagai berikut:
 Daun-daun menjadi berwarna kuning oranye atau jingga dan daun-daun muda yang baru keluar memendek dan menggulung.
 Pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil.
 Anakan berkurang.
 Bila serangan telah terjadi, sejak di pesemaian atau pada tanaman muda yang berumur kurang dari satu bulan, bulir yang dihasilkan relatif lebih kecil, bahkan bila serangan berat, tanaman tidak menghasilkan bulir sama sekali.
 Bila infeksi terjadi setelah tanaman berbunga atau berumur kira-kira 60 hari, hasil tanaman tidak berpengaruh.



Praktikukm :Penykit Penting pada tanaman Kacang Panjang
Tempat dan Waktu : Mendalo Mas. Kec, Jaluko. Kab, Muara Jambi. Tanggal 19 Juni 2011.
Komoditas : Tanaman Kacang Panjang
Keadaan Lahan :Untuk keadaan lahan pada tanaman Kacang Panjang di Mendalo Mas, yaitu Lereng
Hasil dan Pembahasan: Dari hasil praktek lapangan terdapat beberapa macam penyakit yang ada pada komoditas kacang panjang yaitu :


1. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )
Gejalanya : daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil.


2. Penyakit karat (Cendawan Phakospora phachyrizi)
Gejala: daun tampak bercak dan bintik coklat, pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.



3. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun.



Praktikukm :Penykit Penting pada tanaman Jagung
Tempat dan Waktu : Mendalo Mas. Kec, Jaluko. Kab, Muara Jambi. Tanggal 19 Juni 2011.
Komoditas : Tanaman Jagung
Keadaan Lahan :Untuk keadaan lahan pada tanaman Kacang Panjang di Mendalo Mas, yaitu Lereng
Hasil dan Pembahasan: Dari hasil praktek lapangan terdapat beberapa macam penyakit yang ada pada komoditas jagung yaitu :

Penyakit yang disebabkan cendawan
1) Bulai
Gejala
Gejala penyakit ini terjadi pada permukaan daun jagung berwarna putih sampai kekuningan diikuti dengan garis-garis klorotik dan ciri lainnya adalah pada pagi hari di sisi bawah daun jagung terdapat lapisan beledu putih yang terdiri dari konidiofor dan konidium jamur.
Penyakit bulai pada tanaman jagung menyebabkan gejala sistemik yang meluas keseluruh bagian tanaman dan menimbulkan gejala lokal (setempat). Gejala sistemik terjadi bila infeksi cendawan mencapai titik tumbuh sehingga semua daun yang dibentuk terinfeksi. Tanaman yang terinfeksi penyakit bulai pada umur masih muda biasanya tidak membentuk buah, tetapi bila infeksinya pada tanaman yang lebih tua masih terbentuk buah dan umumnya pertumbuhannya kerdil.
Penyebab
Penyakit bulai di Indonesia disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis dan Peronosclerospora philippinensis yang luas sebarannya, sedangkan Peronoscle- rospora sorghii hanya ditemukan di dataran tinggi Berastagi Sumatera Utara dan Batu Malang Jawa Timur.

Gambar Penyakit Bulai
2. Bercak daun
Gejala
Penyakit bercak daun pada tanaman jagung dikenal dua tipe menurut ras patogennya yaitu ras O, bercak berwarna coklat kemerahan dengan ukuran 0,6 x (1,2_ 1,9) Cm. Ras T bercak berukuran lebih besar yaitu (0,6_ 1,2) x (0,6_ 2,7) Cm, berbentuk kumparan dengan bercak berwarna hijau kuning atau klorotik kemudian menjadi coklat kemerahan. Kedua ras ini, ras T lebih virulen dibanding ras O dan pada bibit jagung yang terserang menjadi layu atau mati dalam waktu 3_ 4 minggu setelah tanam. Tongkol yang terinfeksi dini, biji akan rusak dan busuk, bahkan tongkol dapat gugur. Bercak pada ras T terdapat pada seluruh bagian tanaman (daun, pelepah, batang, tangkai kelobot, biji dan tongkol). Permukaan biji yang terinfeksi ditutupi miselium berwarna abu-abu sampai hitam sehingga dapat menurunkan hasil yang cukup besar. Cendawan ini dalam bentuk miselium dan spora dapat bertahan hidup dalam sisa tanaman di lapang atau pada biji di penyimpanan. Konidia yang terbawa angin atau percikan air hujan dapat menimbulkan infeksi pertama pada tanaman jagung.
Penyebab penyakit bercak daun adalah : Bipolaris maydis Syn. Pada B. maydis ada dua ras yaitu ras O dan ras T .


3. Hawar daun
Gejala :
Pada awal infeksi gejala berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik dan disebut hawar, warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. Panjang hawar 2,5_ 15 Cm, bercak muncul awal pada daun yang terbawah kemudian berkembang menuju daun atas. Infeksi berat dapat mengakibatkan tanaman cepat mati atau mengering dan cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot. Cendawan ini dapat bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun atau pada sisa sisa tanaman di lapang.
Penyebab penyakit hawar daun adalah : Helminthosporium turcicum

Gambar Penyakit Hawi Daun
4. Karat
Gejala
Bercak-bercak kecil (uredinia) berbentuk bulat sampai oval terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas dan bawah, uredinia menghasilkan uredospora yang berbentuk bulat atau oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi tanaman jagung yang lain dan sebarannya melalui angin. Penyakit karat dapat terjadi di dataran rendah sampai tinggi dan infeksinya berkembang baik pada musim penghujan atau musim kemarau.
Penyebab penyakit karat adalah Puccinia polysora.


Gambar Penyakit Karat
5. Busuk Batang
Gejala
Tanaman jagung tampak layu atau kering seluruh daunnya. Umumnya gejala tersebut terjadi pada stadia generatif, yaitu setelah fase pembungaan. Pangkal batang yang terinfeksi berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam busuk, sehingga mudah rebah, pada bagian kulit luarnya tipis. Pada pangkal batang terinfeksi tersebut ada yang memperlihatkan warna merah jambu, merah kecoklatan atau coklat.
Penyakit busuk batang jagung dapat disebabkan oleh delapan spesies/cendawan seperti Colletotrichum graminearum, Diplodia maydis, Gibberella zeae, Fusarium moniliforme, Macrophomina phaseolina, Pythium apanidermatum, Cephalosporium maydis, dan Cephalosporium acremonium. Di Sulawesi Selatan penyebab penyakit busuk batang yang telah berhasil diisolasi adalah Diplodia sp., Fusarium sp. dan Macrophomina sp.
Penularan
Cendawan patogen penyebab penyakit busuk batang memproduksi konidia pada permukaan tanaman inangnya . Konidia dapat disebarkan oleh angin, air hujan ataupun serangga. Pada waktu tidak ada tanaman, cendawan dapat bertahan pada sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dalam fase hifa atau piknidia dan peritesia yang berisi spora. Pada kondisi lingkungan yang sesuai untuk perkembangannya, spora akan keluar dari piknidia atau peritesia. Spora pada permukaan tanaman jagung akan tumbuh dan menginfeksi melalui akar ataupun pangkal batang. Infeksi awal dapat melalui luka atau membentuk sejenis apresoria yang mampu penetrasi ke jaringan tanaman. Spora/konidia yang terbawa angin dapat menginfeksi ke tongkol, dan biji yang terinfeksi bila ditanam dapat menyebabkan penyakit busuk batang.


6. Virus mosaik kerdil jagung
Gejala
Gejala penyakit ini tanaman menjadi kerdil, daun berwarna mosaik atau hijau dengan diselingi garis-garis kuning, dilihat secara keseluruhan tanaman tampak berwarna agak kekuningan mirip dengan gejala bulai tetapi apabila permukaannya daun bagian bawah dan atas dipegang tidak terasa adanya serbuk spora. Penularan virus dapat terjadi secara mekanis atau melalui serangga Myzus percicae dan Rhopalopsiphum maydis secara non persisten. Tanaman yang terinfeksi virus ini umumnya terjadi penurunan hasilnya.


Maaf Mungkin hanya ini data-data Prktikum (Dokumentasi) yang dapat saya Berikan ..?
Terima KASIH aTAS kEPERCAYAANNYA SELMA INI.